Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengambil langkah cepat memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan pada 7 Mei.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, saat berkunjung ke OKU untuk meninjau situasi dan membagikan bantuan kepada masyarakat terdampak pada Sabtu.
Ia juga meminta Pemkab OKU mengajukan usulan kepada BNPB agar BNPB dapat segera mengambil tindakan tindak lanjut terhadap penanganan infrastruktur yang rusak, termasuk jembatan.
“Tolong segera kirimkan proposal kepada kami. Kami tidak bisa membiarkan infrastruktur yang rusak dibiarkan begitu saja karena dapat mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya kepada pejabat distrik OKU.
Mengenai bantuan tersebut, katanya, bantuan tersebut terdiri dari dana siap pakai sebesar Rp200 juta (US$12,5 ribu) untuk mendukung tindakan darurat banjir dan juga barang-barang logistik, termasuk bahan pokok, makanan siap saji, peralatan kebersihan, perahu, generator. , dan tenda.
“Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten OKU,” ujarnya.
Pejabat tersebut menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah berhasil menganalisis penyebab banjir, dengan tujuan akhir mengidentifikasi langkah-langkah mitigasi untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Sementara itu, Penjabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, menggambarkan banjir 7 Mei lalu sebagai banjir terparah yang pernah tercatat di kabupaten tersebut karena memaksa ratusan warga mengungsi.
“Alhamdulillah, banyak sekali bantuan yang kami terima untuk mereka yang terdampak. Kami akan segera mengajukan usulan untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak, seperti jembatan gantung,” imbuhnya.