May 14, 2024

Indonesia Mendapatkan Pinjaman Jepang $903 Juta untuk Memperpanjang Proyek MRT

Indonesia telah mendapatkan pinjaman Jepang senilai hingga 140,699 miliar yen atau sekitar $903 juta untuk memperluas sistem kereta api Jakarta yang dikenal sebagai Mass Rapid Transit (MRT).

Indonesia dan Jepang menandatangani pertukaran nota pembiayaan pada hari Senin. Pinjaman ini berasal dari Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), yang bertugas mengawasi bantuan pembangunan resmi negara tersebut.

Pinjaman Jepang senilai $903 juta ini terutama akan digunakan untuk pembangunan jalur sepanjang 24,5 kilometer yang membentang antara Medansatria di Bekasi dan Tomang di Jakarta Barat. Jalur ini merupakan bagian dari koridor Timur-Barat yang lebih besar yang belum dibangun yang menghubungkan Cikarang di Bekasi dan Balaraja di Tangerang. Sebagai bagian dari perjanjian, proyek tersebut akan menggunakan teknologi Jepang

Pinjaman sebesar $903 juta ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar 0,3 persen. Bagian layanan konsultasi dari proyek ini akan memiliki tingkat bunga 0,2 persen per tahun. Indonesia mempunyai waktu 40 tahun untuk melunasi utangnya sekaligus mendapat masa tenggang 10 tahun.

“Pemerintah Indonesia berencana mengadakan upacara peletakan batu pertama [jalur Timur-Barat] pada bulan Agustus ini. Namun pembangunannya kemungkinan akan dimulai tahun depan. …Sebelum pembangunan sebenarnya, ada beberapa prosedur, termasuk pemilihan kontraktor,” kata Yasui Takehiro, kepala perwakilan JICA Indonesia, kepada wartawan di Jakarta, Senin.

“Proyek ini kemungkinan akan beroperasi pada tahun 2031,” kata Yasui.

Masyarakat Indonesia saat ini dapat naik MRT untuk melakukan perjalanan dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia atau sebaliknya — juga berkat pinjaman JICA. Jalur eksisting tersebut merupakan bagian dari koridor Utara-Selatan yang nantinya akan membentang antara Lebak Bulus dan Ancol Jakarta Utara.

Jalur Timur-Barat merupakan proyek dua tahap. Jalur Satria Tomang-Medan tersebut di atas menjadi tahap awal tahap pertama. Sisa tahap pertama adalah jalur sepanjang 9,2 kilometer yang menghubungkan Stasiun Tomang dan Kembangan. Tahap kedua akan berlangsung antara Kembangan-Balaraja dan Medansatria-Cikarang sepanjang 50,4 kilometer.

Sebagian dari pinjaman sebesar $903 juta akan digunakan untuk pembuatan desain awal dan survei di sekitar stasiun yang termasuk dalam jalur Timur-Barat yang tersisa, menurut Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.