May 24, 2024

Keterlibatan sektor swasta penting untuk pengelolaan air yang berkelanjutan

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Firdaus Ali menekankan perlunya strategi pengelolaan air melalui keterlibatan pihak swasta untuk menjamin pengelolaan air berkelanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ali saat menjadi pembicara dalam diskusi panel yang diselenggarakan Coca-Cola Indonesia pada World Water Forum (WWF) ke-10 di Jakarta, Kamis.

“Yang tersisa untuk sektor air sangat sedikit. Tanpa dukungan swasta, saya tidak yakin kita bisa menyelesaikan masalah air ini,” ujarnya.

Diskusi yang melibatkan perwakilan industri, pemerintah, dan LSM berorientasi pada kemitraan untuk memerangi dampak perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan, untuk memastikan pengelolaan air yang berkelanjutan.

Melalui kemitraan ini, Ali mengatakan Kementerian PUPR berupaya memadukan sumber daya dan pengetahuan, dengan tujuan mencapai masa depan Indonesia yang lebih optimis.

“Dengan memobilisasi keahlian kolektif, kami siap untuk mencapai kemajuan signifikan dalam mengatasi tantangan air,” katanya.

Agenda tersebut menyoroti peran inovasi dalam mengatasi tantangan air di Indonesia melalui dukungan lembaga swasta dalam melaksanakan proyek air inovatif yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan ekosistem lokal.

Direktur Air dan Iklim Coca-Cola ASEAN & Pasifik Selatan Lynn Hong mengatakan mereka mendukung keamanan air melalui kehadiran mereka di lebih dari 200 negara dan wilayah.

Strategi perusahaan untuk memastikan keamanan air pada tahun 2030 berfokus pada percepatan tindakan untuk meningkatkan keamanan air.

Sejak tahun 2015, The Coca-Cola Company secara global telah mengembalikan lebih dari 100 persen air yang digunakan untuk produksi minuman ke alam dan masyarakat setiap tahunnya, kata Hong.

Mereka juga memberikan dukungan finansial bagi masyarakat rentan yang mengalami kekurangan air di Indonesia, termasuk menyediakan air minum yang aman dan akses terhadap air untuk pertanian dan mata pencaharian.

Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani Pratomo mengatakan, kemitraan yang dibangun dengan pihak swasta diwujudkan untuk kehidupan petani lokal di seluruh Indonesia dengan melindungi air untuk pertanian melalui pembangunan embung atau waduk air sebagai tempat penyimpanan di wilayah Jawa dan Sulawesi.

“Kami telah membangun enam embung dan menggunakan bahan yang tahan lama dan fleksibel yang berfungsi sebagai penahan air sehingga efektif mengurangi kehilangan air yang sering terjadi akibat rembesan pada tempat penampungan air,” ujarnya.