May 25, 2024

Megawati Bahas Peran PDI-P dalam Penyeimbang Kekuasaan pada Pemerintahan Prabowo

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, angkat bicara mengenai sikap politik partainya ke depan di tengah masa jabatan lima tahun mendatang di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Megawati menekankan pentingnya menyeimbangkan kekuatan dan mengawasi kemajuan demokrasi.

“Dalam mengarungi lanskap politik ke depan, mengingat sejarah panjang kita dalam mengadvokasi demokrasi, kami menekankan pentingnya peran checks and balances yang penting bagi kelangsungan demokrasi,” kata Megawati saat memberikan pidato pada pengukuhan Rakernas ke-5 PDIP di Gedung DPR. Stadion Internasional Beach City Ancol, Jakarta Utara, Jumat.

Meski mengakui adanya pencarian kekuasaan dalam politik, Megawati menyoroti keragaman pendekatan perolehan kekuasaan di antara entitas politik.

Perbedaannya terletak pada strategi dan metodologi yang digunakan untuk meraih kekuasaan, yang membedakan kita dengan rekan-rekan kita, tegas Megawati.

Namun Megawati belum mengambil keputusan pasti mengenai posisi partai tersebut dalam pemerintahan Prabowo selama lima tahun ke depan. Ia menegaskan perlunya mempertimbangkan secara komprehensif aspirasi anggota partai untuk menentukan arah politik partai pada masa jabatan 2024-2029.

Oleh karena itu, sikap PDIP terhadap pemerintahan yang akan datang memerlukan pengawasan yang cermat. Kita harus mendengarkan beragam suara di akar rumput, mulai dari yang ramai hingga yang lemah, sambil terus berupaya untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi; hal ini merupakan agenda terpenting di masa depan. Rapat Kerja Nasional ke-5,” kata Megawati.

Meskipun PDI-P tetap mempertahankan statusnya sebagai partai terbesar di DPR, perolehan suaranya mengalami penurunan sebesar 4 poin persentase dibandingkan pemilu tahun 2019, dengan Partai Golkar tertinggal dengan selisih tipis sebesar 1 poin.

Dalam pemilihan presiden baru-baru ini, calon dari PDI-P, Ganjar Pranowo, menempati posisi terakhir, ketika Prabowo Subianto meraih kemenangan telak dengan 58 persen suara.

Ganjar menegaskan kembali pendiriannya untuk menolak posisi kabinet di pemerintahan Prabowo, meski ditawari. Dia baru-baru ini mengisyaratkan potensi peran oposisi partai tersebut terhadap pemerintahan mendatang, dan hal ini juga sejalan dengan pendirian partai tersebut pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2004-2014.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo menegaskan kembali hubungan positifnya dengan PDI-P, meski ada beberapa anggota keluarga yang hengkang dari partai tersebut.

Kepergian terbaru dari PDI-P adalah menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang resmi bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada Senin, mengikuti jejak Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, yang.

PDI-P memainkan peran penting dalam mendukung Jokowi selama dua periode kepresidenan dan dalam membina karir politik wakil presiden terpilih Gibran dan Bobby. Bobby terpilih sebagai Wali Kota Medan, sedangkan Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo sekitar empat tahun lalu, keduanya didukung oleh PDI-P.